WARNA
1.
PENGERTIAN
WARNA
Cahaya adalah energi
berbentuk gelombang elektromagnetik. Cahaya yang kasat mata atau visible
mempunyai panjang gelombang sekitar 400–750 nm. Sedangkan cahaya yang tidak
kasat mata atau invisible mempunyai panjang gelombang <400 nm atau >700
nm.
Warna adalah spektrum
tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas
suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna
biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang
masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.
Dalam peralatan optis,
warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer
cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya
pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi
warna magenta.
Dalam seni rupa, warna
bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang
terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan
dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan
sensasi mirip warna merah.
Warna juga dapat
didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau
secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan.
Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang.
Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah
satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang
elektromagnetik.
Secara ilmiah
pengertian warna merupakan gelombang elektromagnetik yang menuju ke mata kita
dan kemudian diterjemahkan oleh otak sebagai warna.
2.
PENGELOMPOKAN
WARNA
Warna dikelompokan menjadi :
a. Warna
Primer
Warna primer adalah
Warna merah, kuning, biru yang serupakan
warna pokok atau warna dasar karena warna ini merupakan dasar dari terbentuknya
semua warna. Kita bisa membentuk banyak jenis warna dari perpaduan warna-warna
primer. perpaduan 2 warna primer bisa menghasilkan warna sekunder. Seorang
pelukis senior, bisa membuat lukisan yang memiliki banyak warna didalamnya hanya
dengan menggabungkan tinta cat warna primer.
b. Warna
Sekunder
Warna Sekunder adalah
warna kedua yang merupakan warna hasil perpaduan dari 2 warna primer (warna
dasar). Contohnya jika memadukan warna kuning dan warna biru maka akan
menghasilkan warna hijau. Warna sekunder terdiri dari warna hijau, ungu dan
orange.
Dari perpaduan warna
primer diatas kita sudah mendapatkan warna sekunder. Namun apakah hanya 3 warna
itu saja yang bisa kita hasilkan ? Tdak, semua tergantung takaran pencapuran
warnanya. Contohnya mencapurkan warna biru satu sendok dan warna merah satu
sendok pasti akan menghasilkan warna ungu. Namun jika takarannya diubah menjadi,
satu gelas warna biru dan merah hanya satu sendok, pasti akan menghasilkan
warna ungu dengan kecerahan berbeda. Coba lihat contoh dibawah ini:
Gambar diatas
menjelaskan, jika kita mencampurkan warna kuning dan merah namun dengan
memperbanyak warna kuningnya, maka akan menghasilkan warna orange
kekuning-kuningan. begitu pula dengan warna lainnya, seperti ungu
kemerah-merahan, hijau kekuning-kuningan dsb. Jika warna yang dihasilkan
terlihat lebih cerah maka bisa dikelompokkan sebagai warna pastel.
c. Warna
Tersier
Warna Tersier adalah
warna ketiga, artinya hasil perpaduan dari satu warna primer dan satu warna
sekunder. Contohnya mencampur warna merah dan warna ungu maka menghasilkan
warna merah keunguan atau magenta.
Lebih jelasnya bisa
lihat 6 contoh kombinasi warna primer dan sekunder dibawah ini:
Dari semua perpaduan
warna diatas kita sudah bisa melihat hasilnya adalah warna tersier. Namun tidak
terbatas pada warna itu saja, melainkan warna dengan perbedaan takaran pada saat pencampurannya
akan menghasilkan warna tersier yang berbeda. Contohnya warna biru keunguan
namun dengan kecerahan lebih tinggi akan akan mendapatkan warna salem dan warna
peach ketika sudah mempraktekkan pencampuran warna.
d. Warna
Netral
Warna netral adalah
warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain
bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna netral merupakan hasil
campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul
sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang
tepat akan menuju hitam.
e. Warna
Panas dan Dingin
Lingkaran warna primer
hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok
warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga
merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga hijau.
3.
Spektrum
Warna
Spektrum adalah sebuah
keadaan atau harga yang tidak terbatas hanya pada suatu set harga saja tetapi
dapat berubah secara tak terbatas di dalam sebuah kontinum. Kata ini berevolusi
dari bahasa Inggris kuno spectre yang berarti hantu, tetapi arti modern
sekarang berasal dari penggunaannya dalam ilmu alam. Penggunaan pertama kata
spektrum dalam ilmu alam adalah di bidang optik untuk menggambarkan pelangi
warna dalam cahaya tampak ketika cahaya tersebut terdispersi oleh sebuah
prisma, dan sejak itu diterapkan sebagai analogi di berbagai bidang lain.
Cahaya matahari yang
dilewatkan pada prisma menghasilkan spetrum warna.‘warna’ objek yang diterima
oleh penglihatan manusia ditentukan oleh cahaya dipantulkan oleh objek tersebut.
(GAMBAR)
4.
Cara
Mata Kita Melihat Warna
Mata normal dapat
merefleksikan benda dengan baik dari bentuk hingga warnanya sehingga kita dapat
melihat benda seperti aslinya. Hal tersebut terkait dengan fotoreseptor pada
mata. Sel-sel fotoreseptor di dalam mata terdiri atas dua jenis, yaitu sel-sel
batang dan sel-sel kerucut. Pada manusia, terdapat sekitar 7 juta sel kerucut
dan kurang lebih 125 juta sel batang untuk setiap mata. Sel-sel batang
merupakan sel-sel yang sangat peka terhadap cahaya dengan intensitas rendah.
Sel-sel batang berperan dalam proses penglihatan di malam hari atau
tempat-tempat gelap untuk menghasilkan ketajaman pengelihatan yang rendah.
Sayangnya, sel-sel batang tidak mampu mendeteksi warna. Sel-sel ini tersebar di
seluruh retina, kecuali di fovea.
Di dalam sel-sel batang
terdapat pigmen fotosensitif rodopsin (warna merah muda atau ungu). Rodopsin
hanya 1 jenis, sehingga hanya ada 1 jenis sel batang. Jika rodopsin terpapar
atau menyerap cahaya, rodopsin akan terurai menjadi opsin dan retinal.
Sebaliknya, jika tidak ada cahaya atau gelap, rodopsin akan terbentuk kembali.
Perlu diketahui bahwa penguraian rodopsin menjadi opsin dan retinal jauh lebih
cepat ketimbang pembentukannya kembali.
Pada saat rodopsin
“menghilang”, sel-sel kerucutlah yang digunakan untuk proses melihat. Dalam
keadaan gelap total, butuh sekitar 30 menit untuk membentuk kembali rodopsin
sehingga kita dapat melihat. Itulah sebabnya kita tidak dapat langsung melihat
dengan jelas ketika beralih dari tempat terang ke tempat yang sangat gelap.
Berbeda dengan sel-sel batang, sel-sel kerucut peka terhadap intensitas cahaya
yang tinggi dan perbedaan panjang gelombang sehingga berperan dalam proses
penglihatan di siang hari atau di tempat-tempat terang. Sel-sel kerucut menghasilka penglihatan dengan ketajaman yang tinggi. Sel
kerucut hanya terdapat di fovea. Di dalam sel-sel kerucut terdapat pigmen
fotosensitif iodopsin.
Berdasarkan bentuknya,
iodopsin dibagi 3. Masing-masing peka terhadap panjang gelombang cahaya yang
berbeda. Ketiga jenis iodopsin tersebut peka terhadap warna merah, biru dan
hijau. Karena itu maka sel-sel kerucut mampu mendeteksi warna. Berdasarkan
iodopsin yang dikandungnya, sel-sel kerucut terbagi atas tiga jenis, yaitu sel
kerucut biru, sel kerucut hijau, dan sel kerucut merah. Nama-nama tersebut
berdasarkan warna cahaya yang diserap oleh sel-sel kerucut. Jika ketiga sel
kerucut tersebut mendapatkan stimulasi yang sama, maka kita akan melihat warna
putih.
Cahaya yang dipantulkan
oleh benda yang kita lihat masuk ke mata melalui kornea dan mengalami
pembiasan. Dari kornea, cahaya yang dipantulkan oleh benda akan diteruskan ke
retina. Pada mata kita terdapat 2 jenis otot mata yang melingkari retina, yaitu
otot silinder dan otot radikal. Otot silinder berfungsi untuk menekan retina
dan menjadikannya lebih tebal. Otot radikal berfungsi untuk menarik retina agar
menjadi tipis.
Ketika kita melihat
objek yang berdekatan, otot silinder akan menekan dan otot radikal akan
mengembang. Ini menjadikan retina lebih tebal dan lebih dekat dengan penerima.
Ketika kita melihat objek yang berjauhan, otot radikal akan mengembang,
sehingga retina lebih tipis dan menjauhi dari penerima. Menebal dan menipisnya
retina ini menjadikan objek yang kita lihat dapat difokuskan dan jatuh tepat di
pada bintik kuning.
Pada mata normal,
bayang-bayang benda akan jatuh tepat pada bintik kuning. Namun pada mata minus,
maka bayang-bayang akan jatuh sebelum bintik kuning, dan pada mata plus
bayang-bayang akan jatuh setelah bintik kuning.
5.
Representasi
Warna Dalam Komputer
Dalam grafik komputer
ada 4 jenis warna, yaitu :
a. RGB
(Red, Green, Blue)
RGB singkatan dari Red
- Blue - Green adalah model warna pencahayaan (additive color mode) dipakai
untuk "input devices" seperti scanner maupun "output devices"
seperti display monitor, warna-warna primernya (Red, Blue, Green) tergantung
pada teknologi alat yang dipakai seperti CCD atau PMT pada scanner atau digital
camera, CRT atau LCD pada display monitor.
Model warna ini adalah
yang paling dikenal, dan yang paling sering digunakan setiap hari. Ini
mendefinisikan ruang warna dalam hal tiga komponen:
• Red,
yang berkisar dari 0-255
• Green,
yang berkisar dari 0-255
• Blue,
yang berkisar antara 0-255
Model warna RGB adalah
aditif. Dengan kata lain, Red, Green dan nilai Blue (dikenal sebagai tiga warna
utama) digabungkan untuk mereproduksi warna lain. Misalnya, warna
"Merah" dapat direpresentasikan sebagai [R = 255, G = 0, B = 0],
"Violet" sebagai [R = 238, G = 130, B = 238] dan lain-lain. (GAMBAR)
b. CMYK
(Cyan Magenta Yellow blacK)
CMYK singkatan dari
Cyan-Magenta-Yellow-blacK sering disebut sebagai warna proses atau empat warna.
CMYK adalah sebuah model warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya
(substractive color model) dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan
berwarna. Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang
(relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow
dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses
adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik
cetak tertentu, seperti offset lithography, rotogravure, letterpress atau
sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer),
karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses
harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam model warna
CIELab) dan nilai Opacity/Transparency.
Ruang warna CMYK , juga
dikenal sebagai CMJN , adalah singkatan dari:
·
Cyan : Berkisar dari 0
hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
·
Magenta : Berkisar dari
0 hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
·
Yellow : Berkisar dari
0 hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
·
blacK : Berkisar dari 0
hingga 100% di sebagian besar aplikasi.
Ini adalah model warna
subtraktif yang digunakan dalam pencetakan warna. CMYK bekerja pada ilusi optik
yang didasarkan pada penyerapan cahaya. Prinsipnya adalah melapiskan tiga
gambar; satu untuk cyan, satu untuk magenta dan satu lagi untuk kuning; yang
akan mereproduksi warna.
c. RGBCMYK
(Red Green Blue Cyan Magenta Yellow blacK)
RGB merupakan
warna-warna primer yang digunakan pada monitor. Jadi RGB lebih digunakan untuk
desain yang nantinya ditampilkan ke media layar monitor. Jika warna RGB di
campur semua, akan menghasilkan warna putih.
CMYK merupakan
warna-warna primer yang paling banyak digunakan pada printer. CMYK lebih
digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan ke media cetak. Jika warna CMY
di campur semua, akan menghasilkan warna hitam.
CMYK menderita
kekurangan warna yang menyebabkan lubang pada spektrum warna yang dapat
direproduksi. Itulah sebabnya sering ada perbedaan ketika seseorang mengonversi
warna antara CMYK ke RGB .
Contoh perbedaan RGB
dan CMYK:
d. HSB
( Hue Saturation Brightness)
Model warna HSB (Hue
Saturation Brightness) mendefinisikan ruang warna dalam hal tiga komponen
penyusun:
· Hue: jenis warna
(seperti merah, biru, atau kuning) : Mulai dari 0 hingga 360 ° di sebagian
besar aplikasi. (masing-masing nilai sesuai dengan satu warna: 0 berwarna
merah, 45 adalah warna oranye dan 55 adalah warna kuning).
· Saturation: intensitas
warna. Berkisar dari 0 hingga 100% (0 berarti tidak berwarna, yaitu warna
abu-abu antara hitam dan putih; 100 berarti warna intens). Juga kadang-kadang
disebut "kemurnian" oleh analogi dengan kemurnian eksitasi kuantitas
kolorimetri .
· Brightness (atau
Value): kecerahan warna. Berkisar dari 0 hingga 100% (0 selalu hitam;
tergantung pada saturasi, 100 mungkin berwarna putih atau lebih atau kurang
warna jenuh).
Representasi grafis
umumnya adalah gambar berikut:
Model HSB juga dikenal
sebagai model HSV ( H ue, S aturation, V alue). Model HSV diciptakan pada tahun
1978 oleh Alvy Ray Smith . Ini adalah transformasi nonlinier dari ruang warna
RGB. Dengan kata lain, warna tidak didefinisikan sebagai kombinasi sederhana
(penambahan / pengurangan) warna primer tetapi sebagai transformasi matematis.
e. HLS
(Hue Saturation Value-Brightness)
HLS adalah suatu model
warna yang diperoleh dari color space RGB dan device dependent color space. Di
dalam HLS, ketiga karakteristik pokok dari warna adalah:
· Hue: Adalah warna yang
dipantulkan dari atau memancarkan melalui suatu obyek. Itu diukur sebagai
lokasi pada standard color wheel, yang dinyatakan dalam tingkat antara 00 dan
3600 seperti merah, biru, atau kuning). Mulai dari 0 hingga 360 ° di sebagian
besar aplikasi. (masing-masing nilai sesuai dengan satu warna: 0 berwarna
merah, 45 adalah warna oranye dan 55 adalah warna kuning).
· Lightness: Adalah tingkat
keterangan relatif atau kegelapan dari warna. Pada umumnya diukur dalam
presentase dari 0% (hitam) ke 100% (putih). tergantung pada saturasi, 100
mungkin berwarna putih atau lebih atau kurang warna jenuh).
· Saturation: Kadang –
kadang disebut chroma, adalah kemurnian atau kekuatan dari warna. Berkisar dari
0 hingga 100% (0 berarti tidak berwarna, yaitu warna abu-abu antara hitam dan
putih; 100 berarti warna intens). Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding
dengan Hue, mengukur persentase dari 0% (Hitam) Kelabu sampai 100%( warna yang
dipenuhi ). Pada standar color wheel,saturation meningkatkan dari pusat ke
tepi. Penamaan model warna HLS bisa juga disebut model warna HSB (Hue
–Saturation – Brightness).
HSL mirip dengan HSB .
Perbedaan utama adalah bahwa HSL simetris terhadap cahaya dan kegelapan. Dalam
HSL , komponen Saturasi selalu pergi dari warna sepenuhnya jenuh ke abu-abu
yang setara (dalam HSB , dengan B maksimum, ia pergi dari warna jenuh ke putih).
Dalam HSL , Lightness
selalu mencakup seluruh rentang dari hitam melalui warna yang dipilih menjadi
putih (dalam HSB , komponen B hanya berjalan setengah seperti itu, dari hitam
ke warna yang dipilih). HSL menawarkan pendekatan warna yang lebih akurat
(bahkan jika itu tidak absolut) daripada HSB .
f. LAB
Color Model
LAB Color Model
berdasar kepada persepsi manusia atas warna, merupakan salah satu dari beberapa
model warna yang diproduksi oleh Commission Internationale d’Eclairage (CIE),
suatu organisasi yang dipersembahkan untuk menciptakan standard untuk semua
aspek cahaya. Nilai numerik di dalam Lab menguraikan semua warna yang ditangkap
seseorang dengan penglihatan normal. Sebab, Lab menguraikan bagaimana suatu
warna dilihat dibandingkan dengan beberapa banyak bahan warna tertentu yang
diperlukan untuk suatu alat (seperti: suatu monitor, desktop printer, atau
kamera digital) untuk menghasilkan warna. Lab dianggap sebagai suatu
device-independent color model.Color management system menggunakan Lab sebagai
acuan warna untuk perubahan yang dapat diramalkan, suatu bentuk warna dari satu
color space ke color space yang lain.Lab menguraikan warna dalam kaitannya
dengan luminance atau lightness-components (L) dan dua chromatic components
(a), komponen merah dan hijau dan (b) komponen (kuning dan biru).
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar